top of page
Search

Plastik Sekali Pakai; Seberapa Mengancamnya Sih Bagi Kehidupan Laut Kita?

  • Writer: arianiedian
    arianiedian
  • Mar 9, 2019
  • 3 min read

Updated: Mar 19, 2019


Beberapa tahun belakangan ini, kampanye-kampanye dan program-program pengurangan sampah plastik terutama yang sifatnya sekali pakai gencar dilakukan banyak pihak di seluruh dunia. Namun sebenarnya seberapa mengancamnya sih si plastik sekali pakai ini bagi kehidupan laut kita ke depannya?


Ternyata, plastik-plastik sekali pakai yang biasa ada di kehidupan kita sehari-hari dan yang kelihatannya sepele ini, seperti kantok plastik belanjaan yang kita dapat pas ke mini market, sedotan plastik buat kita minum soft drinks di restoran fast food atau kotak styrofoam yang dipakai abang tukang bubur ayam kalau kita beli takeaway, dibuat menggunakan bahan bakar fosil (fossil fuel) yang untuk regenerasinya membutuhkan waktu sampai jutaan tahun. Jadi dengan kata lain, hanya untuk memproduksi barang-barang ini yang kita pakai cuma sekali and mungkin hanya untuk hitungan menit, kita harus ‘membuang harta’ yang sangat berharga.


Setelah kita gunakan pun plastik-plastik ini memakan waktu yang lama sekali, sampai ratusan tahun, untuk bisa terurai. Seperti misalnya si Styrofoam yang kita buang hari ini yang akan tetap ada hingga 500 tahun yang akan datang. Dari tangan kita, sampah-sampah plastik ini kemungkinan besar akan berakhir di tanah misalnya di lokasi pembuangan akhir (TPA) kalau kita tidak membuangnya sembarangan, atau di saluran air bahkan di laut lepas.


ree
Photo credit: wix.com

Dengan seiringnya waktu, dibantu oleh air, angin, dan panas matahari, plastik-plastik ini lalu akan berubah menjadi potongan-potongan yang sangat kecil yang biasa disebut dengan microplastics. Jika sudah mencapai tahap ini, si microplastics ini akan sangat sulit untuk dibersihkan. Bayangin aja gimana cara mungutnya satu-satu yang sudah tersebar di tanah atau di laut lepas? Survey-survey bahkan menyebutkan bahwa kemungkinan kalau dijumlahkan, banyaknya si microplastics di seluruh laut lepas dunia bisa mengalahkan jumlah plankton yang ada.


Dengan jumlahnya yang amazing, serpihan plastik kecil ini juga bisa mengganggu keseimbangan oksigen dan karbon dioksida di dalam laut, padahal sekitar 70% oksigen dimuka bumi ini dihasilkan oleh tumbuhan-tumbuhan laut. Hal ini jelas berarti keberadaan mereka mengancam supply oksigen untuk kita semua.


Bagi biota laut lainnya, sampah plastik yang tersebar di lautan ini juga mengancam eksistensi mereka. Karena bentuknya yang kecil, microplastics ini kemungkinan besar akan termakan oleh hewan-hewan laut, sementara ketika ukurannya masih agak besar, sampah plastik sering disangka ubur-ubur oleh kura-kura dan burung laut. Akibatnya hewan-hewan ini mati kelaparan karena plastik-plastik ini gagal diolah di dalam tubuh mereka. Jika tidak pun, dapat dipastikan racun dan unsur kimia dari plastik termasuk Styrofoam perlahan terserap di dalam tubuh hewan-hewan malang ini yang akhirnya mengganggu kerja organ tubuh mereka seperti organ pernapasan dan reproduksi. Lebih buruknya banyak dari hewan-hewan laut ini adalah yang biasa dikonsumsi oleh kita seperti ikan.


ree
Photo credit: wix.com

Lalu kenapa sampah-sampah ini tidak didaur ulang saja? Bukannya plastik bisa didaur ulang? Menurut laporan U.N Environment, pada kenyataannya hanya 9 persen dari total 9 milyar ton sampah plastik yang bisa didaur ulang karena tidak semua jenis plastik bisa didaur ulang padahal jumlahnya kian hari kian bertambah. Di tahun 2016 saja misalnya, total produksi plastik dunia mencapai 335 juta ton di mana setengahnya adalah produk plastik sekali pakai yang 32 persen di antaranya dipastikan akan berakhir di laut lepas. Ini sama saja dengan membuang 1 truk penuh sampah ke laut lepas setiap menitnya. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat; menjadi dua kali lipat pada tahun 2030 dan empat kali lipat di tahun 2050. Jika benar, berarti pada tahun 2050 nanti jumlah sampah plastik di laut lepas kita akan lebih banyak dari jumlah ikannya. Kalau sudah seperti ini, kira-kira kita bisa makan seafood lagi ga di tahun 2050?


Sources:

https://www.naturespath.com/en-us/blog/single-use-plastics-bad-can/

https://www.statista.com/statistics/282732/global-production-of-plastics-since-1950/

http://www.carryyourcup.org/get-the-facts

https://www.weforum.org/agenda/2016/10/every-minute-one-garbage-truck-of-plastic-is-dumped-into-our-oceans


 
 
 

Comments


Post: Blog2_Post

Subscribe Form

Thanks for submitting!

©2019 by Pip x Leaf. Proudly created with Wix.com

bottom of page